Pages

Selasa, 23 April 2013

Sejarah Slogan 'Més que un club'

http://media1.fcbarcelona.com/media/asset_publics/resources/000/001/574/size_640x360/m_s_que_un_club.v1310999065.jpg 

Mungkin slogan 'Més que un club' sudah tidak asing lagi bagi para penggemar Barca entah itu di Indonesia, maupun di seluruh Dunia, namun ternyata slogan tersebut yang memiliki artian 'Lebih Dari Sekedar Club' mempunyai sejarah yang cukup mengesankan.

Dimulai dari Gamper, sang kunci utama berdirinya Klub bola kebanggaan warga Catalonia, hingga Perang Sipil Spanyol dan dibawah pemerintahan Franco. ok langsung saja kita mulai bahasan tentang Sejarah Slogan 'Més que un club' ini.

Slogan ‘més que un club’ atau dalam bahasa indonesia adalah 'lebih dari sekedar klub' pertama kali dicetuskan oleh seorang yang sangat istimewa dan pada tanggal yang sangat tepat. Orang tersebut adalah Presiden Narcís de Carreras dalam pidato penerimaannya sebagai presiden di bulan Januari 1968 yang merupakan orang pertama menggunakan slogan tersebut untuk menggambarkan kepentingan sosial FC Barcelona di Catalonia. 

Dan beberapa tahun kemudian, atau sekitar pada tahun 1973, Agusti Montal i Costa lebih memperjelas slogan tersebut dengan memakainya selama kampanye untuk dipilih kembali sebagai presiden klub. Barça adalah “quelcom més que un club de futbol” (“sesuatu yang lebih dari sekedar klub sepak bola”), yang merupakan slogan yang digunakan dalam pencitraan hingga ke pemilihan tersebut di mana pada akhirnya dimenangkan oleh Lluís Casacuberta.


Gamper, sang kunci utama

Pada saat yang sama, asal-mula dari ‘lebih dari sekedar klub’ dapat ditelusuri lebih jauh dalam sejarah. Itu adalah ide yang dikenalkan oleh pendiri klub Joan Gamper dalam masa kepemimpinannya yang pertama pada tahun 1908. Periode saat Gamper mengambil alih kepemimpinan klub, untuk menghindari pembubaran klub dalam sebuah rapat yang dramatis, didokumentasikan dengan baik. Sesungguhnya, peran Gamper untuk menyelamatkan klub ini sering mengaburkan perbuatan besar lainnya pada masa itu. Pada tanggal 2 Desember 1908 yang terkenal itu, di mana terjadi pembelotan besar-besaran, Gamper tampil dan mengatakan “Barcelona tidak dapat dan tidak boleh mati. Jika tak ada seorang pun yang mau mencoba, saya akan bertanggung jawab penuh dan menjaganya di masa depan.”

Gamper, pendiri klub ini, bermaksud untuk menyelamatkan klub tersebut pada waktu itu. Namun, yang lebih penting untuk masa depan klub ini adalah cara bagaimana ia ingin mengelola klub ini. Merujuk kembali ke alasan awal mengapa klub ini didirikan, yaitu untuk melakukan olahraga, dia menambahkan: agar klub ini menjadi sebuah klub pro-Catalan dan secara aktif mengabdi pada negara ini. Dan jadi itulah alasan klub melakukan pendekatan paling aktif ke dalam sektor politik pro-Catalan dan tidak diragukan lagi untuk menyatakan diri mempertahankan identitas dan hak-hak nasional Catalonia, baik dalam mendukung ‘Otonomi dari Persemakmuran’ atau membawa Pertandingan Olimpiade ke Barcelona.

Program ‘olahraga dan kebangsaan’ yang dicetuskan oleh Presiden tereksekusi Josep Sunyol pada masa-masa pemerintahan Republik atau berbagai aksi Presiden Agustí Montal dalam memimpin FC Barcelona untuk mendukung kampanye 1977 terhadap Undang-Undang Otonomi serta mengundang Presiden Generalitat (Pemerintahan Otonomi) yang diselamatkan, Josep Tarradellas, ke Camp Nou beberapa hari setelah kembalinya dari pengasingan, hanyalah beberapa penerapan praktis dari ide untuk menjadi 'més que un club' (‘lebih dari sekedar klub’).

Tertulis dalam anggaran dasar klub

Semangat yang disuntikkan oleh Gamper ke FC Barcelona sejak tahun 1908 (tahun yang dapat disebut sebagai tahun di mana klub tersebut ‘didirikan kembali’) tetap bertahan hingga hari ini dan bahkan tertera dalam anggaran dasar klub saat ini. Tertera dalam pasal 4, yang menjelaskan fungsi dari klub ini. Di sana disebutkan bahwa sasaran yang kedua adalah “untuk melengkapi dukungan dan partisipasi dalam berbagai aktivitas sosial, budaya, kesenian, ilmiah, atau rekreasi yang memadai dan yang diperlukan untuk mempertahankan representasi dan proyeksi publik yang dimiliki klub ini, buah dari tradisi kesetiaan dan pengabdian yang permanen bagi anggota klub, bangsa, dan Catalonia”.

 

'Més que un club' (‘Lebih dari sekedar klub’) di Spanyol

Untuk alasan yang berbeda, namun tidak bertentangan, untuk sebagian besar orang yang tinggal di bagian lain Spanyol, FC Barcelona juga dilihat sebagai 'més que un club' (‘lebih dari sekedar klub’). Jika dilihat dalam kacamata Catalan, titik awal ini dapat ditarik dari keputusan matang yang dibuat oleh para direktur, atau terlebih lagi, dari Presiden Joan Gamper, sedangkan dalam kacamata Spanyol, gerakan ini berasal dari bawah. Ini berawal dari kelompok-kelompok intelektual dan para politikus sayap kiri yang menjadi para pendukung Barça untuk mengakui perannya dalam mempertahankan hak-hak dan kebebasan demokratis.

Gerakan ini mencapai puncaknya selama Perang Sipil Spanyol dan dibawah pemerintahan Franco. Ada beberapa masa yang secara khusus menyedihkan, seperti tur Amerika, di mana tim ini dianggap sebagai duta-duta dari Republik negara ini atau pemogokan trem pada tahun 1951, dengan dukungan dari para fans Barcelona yang sangat mengejutkan para penguasa pemerintahan Franco yang tidak dapat memahami mengapa, pada hari Minggu itu di bawah hujan lebat, para fans meninggalkan stadion Les Corts setelah mengalahkan Santander 2-1 dan menolak untuk naik trem. Momen-momen seperti inilah yang menunjukkan bagaimana FC Barcelona mewakili jauh lebih dari sekedar hanya Catalonia bagi orang-orang Spanyol yang berpikiran maju.

Pemerintahan Franco menjadi kepanjangan tangan untuk menyampaikan 'més que un club' (lebih dari sekedar klub’) di sebagian wilayah Spanyol. Namun, slogan ini juga bergema lebih jauh lagi dari itu. Beberapa intelektual Spanyol telah menyinggung klub ini pada tahun 20-an, seperti pujangga Rafael Alberti, yang mana 'Ode to Platko' adalah contoh yang paling tepat. Sebagian lainnya memanfaatkan figur Josep Samitier, tokoh kunci lainnya, untuk memahami cara FC Barcelona berusaha untuk menjangkau lebih jauh dari lingkup pengaruh alaminya.



Ada sedikit tambahan, ternyata Duo diktator Spanyol, Primo de Rivero dan Jend. Franco yang merupakan penggermar berat Real Madrid, memerintahkan sekelompok tentaranya untuk membunuh Josep Sunyol yang merupakan Presiden Barça saat itu, dan pada tanggal 16 Maret 1938, markas Barça dijatuhi bom. Lepas perang saudara, Jend Franco memasukkan pendukung setianya ke jajaran pengurus klub Barça. Salah satunya Enric Pineyro, yang diangkat menjadi presiden Barça di 1940-1943.

Dan hasilnya? nama FC. Barcelona diganti menjadi Club de Futbol Barcelona, agar berbau spanyol. Tak hanya itu, garis merah di emblem klub diganti dengan hanya empat strip. Bendera Catalan juga dihapus dari lambang Barça.


Mungkin itu tadi sedikit Sejarah Slogan 'Més que un club'. Gracies!


4 komentar:

  1. Min saya mau nanya itu gimana cara bikin postingan foto kaya di Web Barça yg di beranda Situs barça. Infonya dong

    BalasHapus
  2. tinggal di edit aja htmlnya :)

    BalasHapus
  3. min, itu gimana caranya supaya artikelnya gak bisa di copas? *wajar masih newbie*

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba deh ente cari di google ttg 'Anti Copas di Blog"

      Hapus

 
>